Bagaimana seandainya
jika terjadi penyimpangan sosial di sekitar kita?Diamkah kita melihat hal
seperti itu?Upaya apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah hal itu?Segera
temukan jawabannya di sini
Berbagai upaya dapat
dilakukan untuk mencegah perilaku penyimpangan sosial dalam masyarakat.
Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan dari berbagai lingkungan, baik itu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
1. Di Lingkungan Keluarga
Upaya pencegahan
perilaku penyimpangan sosial di rumah memerlukan dukungan dari semua anggota
keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga luas. Di dalam hal ini, masing-masing
anggota keluarga harus mampu mengembangkan sikap kepedulian, kompak, serta
saling memahami peran dan kedudukannya masing-masing di keluarga. Meskipun
keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan, namun orang tua
memegang peran utama dalam membentuk perwatakan dan membina sikap anak-anaknya.
Hal ini dikarenakan orang tua merupakan figur utama anak yang dijadikan panutan
dan tuntunan, sehingga sudah sepantasnya jika orang tua harus mampu memberi
teladan bagi anak-anaknya. Dalam hubungannya dengan upaya pencegahan
penyimpangan sosial di lingkungan keluarga, orang tua dapat melakukan beberapa
hal, seperti berikut ini.
1.
Menciptakan suasana
harmonis, perhatian, dan penuh rasa kekeluargaan.
2.
Menanamkan nilai-nilai
budi pekerti, kedisiplinan, dan ketaatan beribadah.
3.
Mengembangkan komunikasi
dan hubungan yang akrab dengan anak.
4.
Selalu meluangkan waktu
untuk mendengar dan menghargai pendapat anak, sekaligus mampu memberikan
bimbingan atau solusi jika anak mendapat kesulitan.
5.
Memberikan punnish and
reward, artinya bersedia memberikan teguran atau bahkan hukuman jika anak
bersalah dan bersedia memberikan pujian atau bahkan hadiah jika anak berbuat
baik atau memperoleh prestasi.
6.
Memberikan tanggung
jawab kepada anak sesuai tingkat umur dan pendidikannya.
Langkah-langkah tersebut
merupakan upaya yang dapat dilakukan orang tua agar tercipta suatu komunikasi
yang baik dengan anak, sehingga anak merasa terlindungi, memiliki panutan atau
teladan, serta merasa memiliki arti penting sebagai bagian dari keluarganya.
0 komentar:
Posting Komentar